JAKARTA, PERGATSI - Indonesia semakin serius mempersiapkan diri menuju SEA Games 2027 di Malaysia. Cabang olahraga gateball dipastikan masuk daftar cabor yang akan dipertandingkan, dan momentum ini langsung direspons lewat penyelenggaraan International Gateball Championship Minister of Public Works Cup 2025 yang digelar 12–14 Desember 2025 di Lapangan B, GBK.
Ketua Panitia, Wilan Oktavian, menegaskan bahwa turnamen internasional ini bukan sekadar kompetisi rutin, melainkan bagian dari roadmap pembinaan menuju pentas Asia Tenggara. Antusiasme peserta internasional menjadi sinyal penting bahwa gateball kini punya ruang kompetitif yang semakin besar.
“Turnamen ini kami arahkan sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2027 di Malaysia, di mana netball menjadi salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Kami ingin atlet makin siap bersaing di level internasional, sekaligus memperkuat posisi olahraga ini di dunia,” kata Wilan.
Pembukaan event ini berlangsung dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan. Hadir Wakil Menteri Pekerjaan Umum sekaligus Ketum PB Pergatsi, Diana Kusumastuti; Plt Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Suyadi Pawiro; para pejabat tinggi madya; serta perwakilan dari GBK.
Wilan mengapresiasi dukungan lintas lembaga yang membuat turnamen internasional pertama bentukan PB Pergatsi ini bisa digelar. “Kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas dukungan tenaga, waktu, dan pikiran dari seluruh pihak hingga event internasional ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Turnamen ini diikuti 960 atlet dari berbagai kelompok usia, berasal dari Indonesia dan negara lain seperti India, Korea Selatan, Thailand, Chinese Taipei, serta tamu khusus dari Myanmar dan Malaysia. Kehadiran atlet internasional menghadirkan atmosfer kompetisi yang jauh lebih ketat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kehadiran atlet dari luar negeri sangat membanggakan dan memperkuat semangat persahabatan internasional,” ucap Wilan. Ia menegaskan bahwa event ini turut memperkuat posisi gateball dalam lanskap olahraga internasional.
Selain atlet, pertandingan juga melibatkan 48 wasit, 24 pencatat skor, dan 25 linesmen untuk memastikan seluruh pertandingan berjalan fair dan profesional.
International Gateball Championship 2025 mempertandingkan tiga kategori utama: beregu, triple, dan double. Masing-masing kategori diikuti 64 tim, sehingga total ada 192 tim yang bersaing selama tiga hari event.
Jumlah partisipasi yang besar ini menunjukkan perkembangan signifikan gateball di tanah air. Menurut Wilan, olahraga ini sudah dimainkan di Indonesia sejak 1994 dan kini telah berkembang di 38 provinsi.
Dengan masuknya gateball ke ajang SEA Games di Malaysia, Indonesia kini bergerak agresif membangun kesiapan atlet. Turnamen internasional ini menjadi simulasi awal sebelum para atlet terjun ke kompetisi regional yang lebih bergengsi.
Wilan menegaskan bahwa event tahun ini memberikan kesempatan bagi atlet nasional untuk mengasah mental bertanding, memperkuat strategi, dan meningkatkan kualitas permainan.
“Melalui turnamen internasional ini, kami berharap atlet terbaik nasional dapat terbentuk dan dipersiapkan menuju ajang internasional. Indonesia harus semakin aktif mengambil peran global di cabang olahraga ini,” katanya.
Selain aspek kompetitif, turnamen ini juga menekankan pembangunan relasi antar-negara. Atlet lintas Asia berinteraksi langsung, saling mengenal gaya permainan, serta memperluas jaringan persahabatan olahraga.
Semangat internasional ini juga ditegaskan Wilan dalam sambutannya. “Your presence greatly honors us and strengthens the spirit of international friendship through netball,” ujarnya dalam bahasa Inggris. (GIT)